Ngobrol Tentang Coding di TPR Surabaya 2019







Mutiara Fhatrina

 Menurut diskusi saya bersama Sabar Abu Royyan. Coding pada anak fungsinya utk mengasah logika. Kenapa coding? Krn coding itu yg belajar terapan yg hasil nyatanya bisa dilihat secara langsung. Misal anak belajar logika dg pakai konjungsi, dll itu hanya sebatas pengasahan logika dg kata2 tanpa tahu hasil dr logika itu seperti apa.


Tita Puspitasari 

Perlukah di masukan ke kurikulum? Tidak.
Tapi kalau programming dijadikan ekstra kulikuler saya setuju.
Gak setiap org cocok jadi programmer.
Kalau ditanya apa manfaat belajar coding? Ya bisa bikin program, asah logika, dan bisa meningkatkan kemampuan problem solving secara logis dan sistematis.
Dasar pemrograman itu algoritma. Kalau ditanya apa manfaat org belajar konsep algoritma dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?
Algoritma itu adalah suatu urutan dari beberapa langkah yang logis guna menyelesaikan masalah.
Keuntungan belajar algoritma dan nerapin konsep algoritma ini dalam kehidupan sehari-hari anak, ya anak jadi terbiasa berfikir logis dan paham bahwa untuk mencapai suatu target itu ada proses dan urutan langkah logis tersistematis yg harus dia lakukan.
Ngajarin mesin untuk menjalankan sebuah intruksi itu harus detail.
Dari situ nanti si anak ini akan belajar jabarin sesuatu secara detail.
Terus kalau ada error, atau kesalahan. Dari pemrograman seorang anak akan paham bahwa error bisa terjadi karena parameter yg dimasukan tidak sesuai dengan aturan / tidak terdefinisi atau bisa saja karena intruksi yang dia tulis tidak lengkap.
Cara seleseinnya ya lihat kembali intruksi yg diberikan dan parameter yg diinput. Lalu jika ada instruksi yg tidak lengkap, ya lengkapi intruksinya. Jika ada parameter yg tidak sesuai aturan ya dibenerin. Nanti akan terbiasa anak kalau ketemu kesalahan di kehidupan, dia akan terbiasa lihat kembali ke intruksi dan langkah ala saja yg sudah dia lalui. Dia bisa benerin dari sana.
Cuma kasihan aku tuh kalau anak kecil di suruh mikir berat-berat. 😅
Coding itu cocok untuk anak SMP ke atas. Kalau anak SD yg belum baligh mah biarkan aja mereka nyerap ilmu lain. Anak SD mah asah komunikasi, attitude, imajinasi, motorik, dan kreatifitas aja. Otak kalau udah logis, cerianya beda. 😅🤣🤣🤣





  • Choiron Coding yang sesuai dengan hobby masing2 kelompok siswa.

    1. Coding untuk scientific dengan komputasi matematika dan fisika. Misal kalkulator sederhana, konversi suhu dan kalkulator massa indek tubuh.


    2. Coding berkaitan dengan seni, bisa untuk buat aplikasi sederhana membuat piano, animasi, dan multimedia lainnya.
    3. Coding untuk projek sistem informasi sederhana, CRUD.

    Fokus utamanya sih melatih logika pemrograman yang sesuai dengan minat.

    Platform bisa apa saja. Walau yang paling ringan mungkin yang berbasis web.

    Itu sedikit saran. 😊



    • Ana Osa Chic Saya dari background seni dan desain.. Pertama tama belajar coding sederhana untuk Web Desainer.. Dan awal awal sangat membingungkan sekali, logika dan matematika.

      Dari estetikanya Seni dan Matematika awal awal ga nyambung..

      Tapi lama2 nyambung juga loh. Kaget sih awal awal belajar HTML dan CSS. Menarik..
      Karena kita dituntut berlogika untuk memecahkan bagaimana interaksi User Interface dalam Interactive Web Design..
      Susah yaa dijabarkan teori jika belum praktek.. Emang kudu praktek biar logika jalan..

      saya tambahkan lagi.. jika dimasukkan kurikulum SMP lebih baik jadikan ekstra kurikuler.. tidak perlu mata pelajaran wajib.. karena mempelajarinya harus bisa terbuka, senang fun dan otak bisa masuk..